Author: Agusliadi Massere
-
Kecerdasan Hakiki: Optimalisasi Kalbu dan Maksimalisasi Akal
Saya pernah (terkesan) digugat oleh seorang peserta dialog. Pada saat itu, saya membawakan materi literasi yang ditarik garis relevansinya atau memiliki korelasi positif dengan kemajuan bangsa dan negara. Peserta dialog itu menggugat dalam bentuk pertanyaan dan/atau tanggapan, “Mengapa banyak orang yang rajin membaca, bahkan cerdas tetapi nyatanya mereka korupsi dan berbagai tindakan buruk lainnya?” Saya…
-
Loncatan Belajar Pelajar Berkemajuan
Ada banyak peristiwa, catatan, ajaran, dan harapan yang pada dasarnya tidak bisa dilepaskan dari makna “belajar”. Dalam konsep Islam, kita memahami bahwa pada mulanya Adam pun diajarkan “pengetahuan tentang segala sesuatu”. Perintah dan surah pertama pun adalah “iqra”, dan jika memahami tafsir dari M. Quraish Shihab, salah satu maknanya bisa disejajarkan dengan makna belajar. Pada…
-
Membangun Kualitas Komunikasi dan Akhlak Pelajar di Era Digital
Kini, ruang dan waktu tidak hanya ditaklukkan oleh kekuatan alamiah manusia dan mekanik mesin. Ruang dan waktu pun ditaklukkan oleh kekuatan elektromagnetik. Inilah salah satu makna dari era digital. Refleksi dan ungkapan kerinduan generasi baby boom—yang dalam perspektif Neil Howe dan William Strauss, terlahir tahun 1943-1960—pun mengalami perubahan, dari “Jauh di mata dekat di hati”,…
-
Nalar Kebangsaan Kunci Menjadi Warga dan Elit Negara
Dalam suasana masih Bulan Kemerdekaan, ada sejumlah peristiwa yang menyentak nalar publik nasional yang menampakkan kondisi antitesis dan paradoks dengan spirit kemerdekaan dan segala hal esensial yang melekat pada diri Indonesia pasca kemerdekaannya. Hal esensial dan melekat yang saya maksudkan di antaranya adalah Pancasila dan demokrasi. Yang paling menyesakkan dada dan bahkan berpotensi menyesatkan nalar…
-
Pemilih Berdaulat dan Masa Depan Bantaeng
Siapa pun bisa dipastikan ingin terus bergerak menuju masa depan. Masa depan yang proses pencapaiannya terpancar dari ruang psikologis harapan, tidak berhenti pada penanda waktu semata. Mereka dan kita semua pada umumnya menginginkan pencapaian masa depan itu mengandung atau menampakkan indikator-indikator kebahagiaan dan kesuksesan. Masa depan Kabupaten Bantaeng pun yang terpancar dari ruang psikologis harapan…
-
Hidup Penuh Gorengan: Manusia dan Ruang Pencerahan
Era digital, manusia tidak hanya menggoreng makanan lalu menikmatinya. Informasi, isu, dan/atau berita pun digoreng dan tidak sedikit yang ikut menikmatinya. Bahkan, bisa disimpulkan hidup hari ini penuh dengan gorengan, baik yang berbentuk makanan maupun informasi. Mencermati grup-grup WhatsApp, di mana diri kita bergabung di dalamnya, saya yakin dari sekian banyak grup yang ada tidak…
-
Kontekstualisasi Rukun Iman sebagai Prinsip Kehidupan
Saya mengamati lalu merenungkannya, ternyata kehidupan yang dijalani ada pula seperti yang dialami Adam-Hawa di surga, kenikmatan dan kebahagiaan yang dirasakannya masih saja diwarnai dengan godaan. Saya menggunakan diksi “ada pula” karena tidak semua manusia dalam kehidupan ini yang merasakan kenikmatan dan kebahagiaan, ada juga yang hidupnya sejak awal penuh cobaan dan penderitaan. Saya memulai…
-
Kristalisasi Tut Wuri Handayani dalam Kehidupan
Pendidikan dan kehidupan adalah dua hal yang tidak terpisahkan antara satu dengan yang lainnya. Kehidupan akan mengalami perubahan dan transformasi menuju dan/atau menjadi peradaban, ketika pendidikan berjalan dengan baik. Ketika kehidupan hanya mengalami perubahan dan kemajuan yang bersifat atau berbentuk material, fisik dan infrastruktur, dan masih diwarnai asas ketidakadilan atau ketimpangan, maka bisa dipastikan pendidikan…
-
Sessajaki dan Konsepsi Pembangunan Karakter Generasi Emas
Menuju impian besar Indonesia tahun 2045, “Indonesia-Emas”, maka harus pula dibarengi dan dimatangkan dengan konsepsi dan kristalisasi pembangunan karakter “Generasi-Emas”. Mustahil mampu mewujudkan impian besar tersebut, jika tidak terlebih dahulu menuntaskan persoalan karakter generasi. Apatah lagi jika generasi kita mengalami kondisi seperti yang disebutkan oleh Rhenald Kasali, “Generasi Strawberry” (generasi yang rapuh). Hanya saja, dalam…
-
Bocil Demokrasi dan Runtuhnya Kedalaman Kalkulasi Politik
Saya yakin, kita semua dari lubuk hati paling dalam, tidak tertutupi oleh tujuh belenggu hati, memiliki harapan implementatif dan implikatif terhadap (sebagaimana) diungkapkan oleh Henry J. Schmandt, Profesor Ilmu Politik Universitas Wisconcin-Milwaukee, atas kesepakatan pandangan Aristoteles dan Plato. Ada dua di antara tiga kesepekatan mereka yang idealnya menjadi pancaran sikap dan perilaku politik dalam kehidupan…