Author: Sabara Nuruddin

  • Lailatulqadar: Mengapa Harus Malam?

    Lailatulqadar: Mengapa Harus Malam?

    Hari, bulan, dan tahun merupakan siklus hidup manusia yang diukur menurut satuan waktu dengan berdasarkan peredaran bumi, bulan, dan matahari. Siklus hari manusia terbagi dalam dua babakan, yaitu malam dan siang. Dalam penciptaan keduanya, begitu sangat istimewa sehingga Allah mengulang-ulang penciptaan malam dan siang sebagai pelajaran bagi orang-orang yang berpikir (QS. 3:190, 11:3, 16:12, 23:80,…

  • Ramadan: Bulan Ketercelupan Ontologis dalam Sibghah Ilahi

    Ramadan: Bulan Ketercelupan Ontologis dalam Sibghah Ilahi

    Prolog: Warna yang Mengubah Jiwa Bayangkan selembar kain putih yang dicelupkan ke dalam larutan pewarna. Semakin lama ia terendam, semakin pekat warna yang menyatu dengan serat kain itu. Begitu pula dengan manusia di bulan Ramadan, ia tercelup dalam keheningan ibadah, dalam doa yang mendalam, dalam puasa yang meluruhkan kerak-kerak duniawi. Ramadan bukan sekadar ritual tahunan,…

  • Man Huwa Muhammad?

    Man Huwa Muhammad?

    Penanda seorang muslim, selain pengakuan iman akan kebeeradaan dan keesaan Allah, secara bersinambung diikuti pernyataan iman kedua tentang kenabian Muhammad saw. Allah dan Muhammad adalah dua nama yang bersanding dalam pengakuan iman (syahadat). Pengakuan iman mensyaratkan ilmu dan meniscayakan implementasi amal. Bila iman kepada Allah mensyaratkan makrifat tentang-Nya (Makrifatullah), pun demikian dengan pernyataan iman atas…

  • Kurban: Sebuah Ritus Universal

    Kurban: Sebuah Ritus Universal

    Tradisi Semua Agama Dalam tradisi agama dan kepercayaan mana pun, akan kita temukan kesamaan mengenai beberapa ritus penting yang berkenaan dengan relasi manusia dan sosok Adikodrati (Tuhan atau Dewa). Kurban, sebagaimana ibadah seperti puasa, doa dan haji (ziarah) adalah ibadah universal yang bisa kita jumpai dalam beberapa ajaran agama, baik agama dalam bentuknya yang modern…

  • Idulfitri: Kembali pada Kesucian atau Sekadar Kembali Bersantap

    Idulfitri: Kembali pada Kesucian atau Sekadar Kembali Bersantap

    Akhirnya sampailah kita pada Idulfitri, sebuah momen perayaan kemenangan bagi umat Islam yang diekspresikan dengan ungkapan “minal aidin wal faizin”. Menurut Prof. Quraish Shihab, kalimat tersebut bermakna “semoga kita termasuk orang yang kembali dan orang yang beruntung (menang)”. Kalimat itu merupakan harapan akan buah dari amal Ramadan yang kita kerjakan. Allahu Yarham Nurcholish Madjid, menyebut…

  • Syukur

    Syukur

    Selain sifat sabar (telah dijelaskan pada tulisan sebelumnya), sifat lain yang harus dimiliki seseorang untuk memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat adalah syukur. Keduanya merupakan dua sisi mata koin yang tak terpisahkan, karena kehidupan yang selalu diiringi oleh nikmat dan musibah yang silih berganti. Bersabar untuk musibah yang dihadapi dan bersyukur atas semua nikmat yang diperoleh…

  • Isa, Penyaliban, dan Kenaikan: Titik Temu Islam dan Kristen

    Isa, Penyaliban, dan Kenaikan: Titik Temu Islam dan Kristen

    Titik Temu dan Titik Tengkar Penyaliban, kebangkitan dan kenaikan merupakan salah satu esensi utama doktrin iman Kristiani yang memosisikan Yesus sebagai sang penebus dan juru selamat. Pribadinya, pengorbanannya, kebangkitannya, kenaikannya, hingga kedatangannya kembali diterima dan dihayati dengan penuh iman. Yesus atau Isa adalah pribadi yang menjadi “titik temu” sekaligus “titik tengkar”, sebagaimana judul buku yang…

  • Sabar

    Sabar

    Di antara perasaan takut (khauf), duka cita (huzn), dan harapan (raja’) (ketiganya telah dijelaskan pada dua tulisan sebelumnya), hadir perasaan sabar yang membuat ketiga perasaan tersebut senantiasa positif dan tetap terkendali. Sabar secara bahasa berarti menahan atau mencegah, diartikan pula sebagai menahan diri dari berkeluh kesah. Dapat pula diartikan sebagai “tidak tergesa-gesa bertindak sebelum waktunya.”…

  • Raja’

    Raja’

    Perasaan takut atau khauf (telah dibahas pada tulisan sebelumnya) pada sesuatu yang akan terjadi, semestinya menumbuhkan hadirnya harapan kepada Allah. Seorang pejalan spiritual harus menumbuhkan harapan (raja’) yang kuat dalam rohaninya akan limpahan rahmat dan rida-Nya yang amat luas. Raja’ secara etimologis berarti berharap, secara terminologis bermakna perasaan hati yang senang karena menanti sesuatu yang…

  • Khauf dan Huzn

    Khauf dan Huzn

    Dalam proses perenungan atau tafakkur (telah dijelaskan dalam tulisan sebelumnya) tentang hakikat diri dan keagungan Allah. Perenungan yang mengantarkan kita pada simpulan, betapa fakirnya kita dan betapa kayanya Allah, sungguh relatifnya selaku hamba dan Mahamutlaknya Allah selaku Tuhan semesta alam, dan betapa kita selaku hamba amat sangat bergantung kepada-Nya. Hal ini memantik gelora spiritual yaitu…