Author: Dion Syaif Saen
-

Gegara Kata Budele
Sebelumnya, agar tidak piti-piti dan kapitu-pitu (asal dan ngawur). Supaya lebih terarah, agar tidak mengada-ada. Bagaimana seksi dan rupawannya serta asal-usul “budele“? Konteks budayanya? Yang sering jadi incaran, bahkan sengketa pada sebuah keluarga. Hingga berujung tragis. Sesama saudara “sikapallakki” (saling sikat), hanya gegara “budele“. Kata budele, memiliki beberapa versi pengertian. Ada yang memperkirakan berasal dari…
-

Kidung: Suara keadilan di Balik Tungku dan Cerobong
Semua sisa kenangan, tergenang di antara belantara kesenjangan sosial, antara keinginan, harapan serta kenyataan. Tergilas oleh sesuatu di luar waras. Saya pikir kepulan asap tebal di cerobong itu, adalah bagian dari api abadi kehidupan. Rupanya bukan. Setiap detik, tungku dipertahankan. Jangan sampai padam, cuan tidak mengalir, dampaknya buruh sasaran. Mata nanar, membidik satu persatu para…
-

Pama’ dan Aroma Kopi Pa’bumbungang
Pama’, sebagaimana namanya, cerita, artefak, sampai makamnya, masih tertabur wangi bunga dan hamparan cerita dari berbagai sumber, juga dari keturunan langsungnya. Saat saya temui Tata’ Saleng, Bapak Naping, dan beberapa tetua dari cucu-cucunya, hanyutlah rasa yang berkecamuk, terdampar di suatu pulau yang rapuh dengan kisahnya yang dipenuhi hal menarik. Empat tahun lalu, riset dan penelusuran …
-

Kelana Jiwa
Berkelanalah, berkencanlah dengan jiwa dan pikiran, bukan semata raga dan fisik, sebab kesemuanya akan tergugat oleh pikiran dan jiwamu sendiri.Percakapan itu sering kami bincangkan. Betapa kekuatan jiwa, pikiran mampu membuat sebuah kenyataan.Tetiba saya terhempas dan jatuh goblok di Minggu lalu, seketika tahu dan telah saya pikirkan sebelum berangkat, bahkan di tengah perjalanan menuju Kampung Campaga.Apakah…
-

Srikandi dari Desa Kampala
Dekat Permandian Ermerasa, berjarak dua belas kilo meter dari kota, dengan menempuh jarak—tidak perlu ngebut, tidak harus terburu-buru, di antara bukit, rerimbunan pohon berada pada kampung tepatnya Desa Kampala, Kecamatan Eremerasa. Srikandi itu lahir. Dari desa, sebuah prestasi itu terejawantah. Dulu dianggap sepele, dari hunian manusia kota yang parlente, kini semua terbantahkan. Membangun jiwa dari…
-

Di antara Basa-Basi, Seorang Buruh Menanak Nasi di atas Lilin
Di dalam jiwanya, hendak berontak menagih dalam lirih, sebab kebutuhan hidup telah tertagih. Sementara di antara mereka ada keluarga: istri dan seorang ibu, hanya mampu menanak nasi di atas lilin yang putih. Nasi tiada tanak, nikel semakin membara terbakar menjadi pundi-pundi kekayaan, memburu para buruh tanpa ampun. Mengebiri dan melengkungkan kebijakan, melipat perjanjian lalu meremas…
-

Antara Khayalan dan Bualan
Tadinya saya mulai optimis, sambil merakayasa dengan mencukur kumis agar seolah awet, dan terlihat manis? Ternyata itu mitos. Justru kemudian saat menemukan cermin tua milik ibu saya. Saya menampar wajah saya sendiri. Kemudian saya mulai merintis sebuah harapan, bahkan mimpi. Narasi kehidupan, tidak seperti biasa dengan genit! Sedikit agak bandit juga, kata seorang karib sore…
-

Sangka Tojengna Gauka
Rapang lembarang dudu na tempo tommo (ibarat beban dipikul, lalu patah). Tanpa saya harus tahu ke mana percaya itu saya tambatkan. Empoma nakutakajanna’ nakutimbang ri pakmai (bergumam, tercekat, kemudian saya merelung dalam hati). Melihat peradaban yang terjungkal jauh di tepi kanal yang dipenuhi para kadal. Kemanusiaan kini terkikis oleh ambiguitas. Ada yang menyamar menjadi Semar dan…
-

Nak
Perjuanganmu menjadi artefak dan jejak, bahwa pernah menjadi bagian dan saksi perjalanan hidupmu sebagai buruh yang dikebiri haknya, di tengah gagapnya para pejabat yang hanya meneguk anggur di meja kepentingan. Mereka lupa, karena mabuk berjamaah.Atau mungkin lebih bisa saja juga kurang, dari tiga tahun, terhitung dengan jemari. Ada sesungut menunggu di antara kepastian dan realitas…
-

Salamat Jalan Perempuan Hebat
Seraya mencoba melerai dan mengurai, entah dari mana narasi ini saya mulai. Bukan tidak punya ide, bahan, dan diksi yang basi sekalipun. Terlalu banyak hal, peristiwa persemaian kita, walau tidak selama mereka jauh sebelum saya mengenalmu. Jika menuangkan semuanya, ini bukan lagi narasi berjuluk esai. Tapi bisa saja menjadi prosa dan cerpen, bahkan menjadi tulisan…
