Author: Tajuddin Noer

  • Jalan Raya dan Moralitas yang tak Pernah Berbohong

    Jalan Raya dan Moralitas yang tak Pernah Berbohong

    Jalan raya sering dipahami sekadar sebagai penghubung antarwilayah, sekadar jalur dari rumah menuju kantor, atau sekadar ruang bagi kendaraan untuk berkejaran dengan waktu. Namun sesungguhnya, jalan raya adalah cermin yang paling jujur dari watak kolektif sebuah bangsa. Di sana, semua topeng moral, atribut religius, dan slogan kesalehan publik terbuka begitu saja di bawah terik matahari…

  • Kopi Hitam vs Starbucks (untuk Gaza)

    Kopi Hitam vs Starbucks (untuk Gaza)

    Sebuah Manifesto Perlawanan dan Kesetiaan pada Tanah Luka. I Secangkir kopi hitam menatap pagi yang retakDi antara reruntuhan doa dan debu mesiuSeorang ibu mengaduk gula dari air mataMenyuguhkan harapan pada anak yang tak sempat dewasa. (hening sejenak — suara bom jauh di latar pikiran) II Di bawah lampu neon — Starbucks menulis nama di gelas…

  • Prabowo dan Panggung Dua Wajah: Kritik Berdarah atas Standar Ganda dalam Isu Palestina

    Prabowo dan Panggung Dua Wajah: Kritik Berdarah atas Standar Ganda dalam Isu Palestina

    Presiden Prabowo Subianto pada Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80 di New York, pada 23 September 2025, menyampaikan pidato “Seruan Indonesia untuk Harapan” yang mendapat sorotan luas dunia internasional. Dalam pidato itu, ia menegaskan bahwa Indonesia mendukung solusi dua negara (two-state solution) dan menyerukan agar dunia mengakui Palestina sebagai negara merdeka: “Kita harus mengakui Palestina…

  • Kapitalisme Kekuasaan dan Arogansi Pejabat

    Kapitalisme Kekuasaan dan Arogansi Pejabat

    Kekuasaan adalah panggung sandiwara yang paling besar, tempat manusia mengenakan kostum megah, merapal kata-kata seolah kalimatnya adalah hukum alam, dan menebar pesona seakan-akan bumi berputar atas titahnya. Sementara harta adalah properti panggung yang dijajakan di depan penonton: mobil berlapis emas, arloji setara gaji seribu buruh, rumah yang lebih mirip kuil kesombongan. Keduanya—kekuasaan dan harta—sering dijadikan…

  • Kebenaran, Kerendahan Hati, dan Masa Depan Pengetahuan

    Kebenaran, Kerendahan Hati, dan Masa Depan Pengetahuan

    Sejarah pengetahuan manusia adalah kisah panjang tentang keberanian dan kerendahan hati. Keberanian untuk bertanya di tengah ketidakpastian, dan kerendahan hati untuk menerima bahwa setiap jawaban adalah langkah sementara menuju pemahaman yang lebih dalam. Namun, di tengah laju kemajuan teknologi dan kompleksitas sistem sosial, kita menghadapi bahaya baru: arogansi ilmiah—sebuah keyakinan berlebihan pada kelengkapan dan supremasi…

  • Strategi Membongkar Arogansi Ilmiah

    Strategi Membongkar Arogansi Ilmiah

    Membongkar arogansi ilmiah bukanlah pekerjaan sesaat, melainkan proses panjang yang melibatkan transformasi individu, pembaruan institusi, dan perubahan paradigma budaya pengetahuan. Arogansi ilmiah telah tumbuh bukan hanya dari kepribadian para pelaku ilmu, tetapi juga dari sistem pendidikan, politik pendanaan penelitian, hingga cara masyarakat memandang sains. Oleh karena itu, strategi mengatasinya harus bersifat menyeluruh dan berlapis. Langkah…

  • Dampak Arogansi Ilmiah terhadap Peradaban dan Masa Depan Pengetahuan

    Dampak Arogansi Ilmiah terhadap Peradaban dan Masa Depan Pengetahuan

    Arogansi ilmiah bukan hanya masalah pribadi seorang ilmuwan atau akademisi, melainkan penyakit struktural yang dapat mengubah arah perkembangan peradaban. Ketika keyakinan absolut pada satu paradigma, metode, atau interpretasi menguasai institusi ilmu, maka seluruh mekanisme produksi pengetahuan dapat berubah menjadi instrumen kekuasaan. Dalam sejarah, kita melihat betapa berbahayanya ketika ilmu berhenti menjadi sarana pencarian kebenaran dan…

  • Minimnya Pemahaman Filsafat sebagai Akar Arogansi Ilmiah

    Minimnya Pemahaman Filsafat sebagai Akar Arogansi Ilmiah

    Banyak orang membayangkan filsafat sebagai bidang yang abstrak, jauh dari “realitas praktis” sains dan teknologi. Padahal, filsafat justru merupakan kerangka reflektif yang memungkinkan ilmuwan memahami batas, asumsi, dan implikasi dari pengetahuan yang mereka hasilkan. Minimnya pemahaman filsafat ibarat seseorang yang mengemudikan kendaraan berkecepatan tinggi, tanpa mengetahui rambu lalu lintas atau peta jalan—kemajuan mungkin tercapai, tetapi…

  • Arogansi Ilmiah dan Minimnya Pemahaman Filsafat

    Arogansi Ilmiah dan Minimnya Pemahaman Filsafat

    Di tengah derasnya arus perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kita menyaksikan paradoks yang semakin nyata: semakin tinggi pencapaian intelektual, semakin besar pula potensi munculnya arogansi ilmiah. Fenomena tersebut tidak hanya berwujud pada kesombongan personal seorang ilmuwan atau akademisi, tetapi juga pada cara suatu komunitas ilmiah memandang kebenaran—seolah-olah pengetahuan yang mereka miliki adalah puncak yang tak…

  • Mesir Membuka Pintu atau Mengunci Neraka

    Mesir Membuka Pintu atau Mengunci Neraka

    1Rafah bukan gerbang, tapi nasib duniaDi ujungnya bayi menangis tanpa suaraMesir berdiri tegak—tak sebagai saudaraTapi penjaga sunyi di tapal darah dan luka 2Setiap kunci yang kau putar, Mesir,Adalah tulang yang remuk, tubuh yang terkaparSetiap truk bantuan yang kau tahan di pasirAdalah ayat kecaman yang tak akan pudar 3Katamu kau lindungi negeri dari eksodusTapi Gaza bukan…