Author: Lukman Hasanuddin Salewangang

  • Legenda Buang Alua di Cedo

    Legenda Buang Alua di Cedo

    Menyebut Kampung Cedo, akan teringat cerita legenda Buang Alua. Nama kampung ini, hanya memiliki satu kemiripan nama di Kabupaten Bantaeng, yaitu Cedo Ca’di (ca’di artinya kecil), tempat ini berjarak kurang lebih 3 km dari Cedo. Tempat tersebut bukanlah pemukiman penduduk, melainkan hanya hamparan sawah dan kebun. Cedo terletak pada arah timur laut Kelurahan Lamalaka, Kecamatan…

  • Angka 17: Jejak Wahyu, Kemerdekaan, dan Penghambaan

    Angka 17: Jejak Wahyu, Kemerdekaan, dan Penghambaan

    Angka 17 mungkin terlihat sederhana di mata sebagian orang, hanya bilangan ganjil yang lewat dalam hitungan. Namun, di balik angka tersebut tersimpan kisah yang merentang dari langit Gua Hira hingga pekik Proklamasi di Jakarta, lalu berlanjut ke kesunyian sajadah setiap hamba. Tiga peristiwa agung  yaitu 17 Ramadan, 17 Agustus, dan 17 rakaat salat, terikat dalam…

  • Jejak di Telapak Takdir Mengukir di antara Garis dan Tangan

    Jejak di Telapak Takdir Mengukir di antara Garis dan Tangan

    Di telapak tangan, tergurat garis yang katanya menyimpan takdir garis tangan yang tak bisa kita pilih sejak lahir. Namun, hidup bukan sekadar membaca takdir, tapi menuliskan ulang dengan keberanian. Ada saatnya orang lain mencoba dalam campur tangan, mengarahkan langkah,  bahkan meragukan arah. Tapi dalam pusaran niat dan cita, kita tetap pemegang pena. Karena jalan hidup…

  • Angka 27: Apakah Untung atau Buntung?

    Angka 27: Apakah Untung atau Buntung?

    Merunut angka 27 (dua puluh tujuh) dalam penanggalan bulan Qomariyah maupun bulan Syamsiah ataukah tahun Hijriah dan Masehi. Numerik ini dalam bidang numerologi atau ilmu tentang angka memang menarik dipelajari. Angka memiliki filsafat nilai, baik berupa daya magis, maupun kekuatan makna keberuntungan di dalamnya. Ribuan tahun silam umat manusia sangat perhatian terhadap angka. Seperti filosofi…

  • Ibrah dalam Sertifikasi Guru PAI 2024

    Ibrah dalam Sertifikasi Guru PAI 2024

    Iftitah kata, sejak digulirkannya kebijakan tentang sertifikasi guru tahun 2005 oleh Susilo Bambang Yudhoyono, sebagai Presidern RI. Kala itu, masih memegang tampuk kekuasaan dan kebijakan, melalui wadah regulasi Undang-Undang Guru dan Dosen (UUGD) Nomor 14 Tahun 2005. Tujuan dari sertifikasi guru tersebut, untuk meningkatkan kesejahteraan dan kompetensi guru secara profesional. Tulisan ini, saya tidak mengkronologikan…