Musrenbang RPJMD Kabupaten Jeneponto 2025-2029 yang berlangsung di gedung Kalabirang Rujab Bupati pada 28 Agustus 2025 adalah sebuah pengalaman yang akan saya kenang. Didapuk sebagai fasilitator, saya merasa terhormat dan bersyukur dapat berperan dalam acara ini yang penuh semangat dan inspirasi.
Dari awal acara, suasana sudah terasa hidup. Bupati Jeneponto, Paris Yasir, hadir tepat waktu, pukul 09.00 Wita, menunjukkan komitmennya terhadap kepemimpinan dan partisipasi publik.
Meskipun harus menunggu 30 menit untuk peserta datang, ketepatan waktu yang diperlihatkan menciptakan atmosfer positif yang mengundang antusiasme.
Setelah pembukaan, saya melihat bagaimana peserta dari berbagai elemen, mulai dari Wakil Bupati, Anggota DPRD, Sekda, pimpinan OPD, OKP , ORMAS hingga perwakilan anak, berkumpul dengan penuh semangat.
Dalam sesi laporan, Kepala Bappeda Jeneponto, Alfian Afandy Syam, menjelaskan pentingnya partisipasi aktif dalam perencanaan pembangunan. Semangatnya menular, dan saya dapat merasakan gelombang energi positif di ruangan.
Apa yang menjadikan Musrenbang kali ini berbeda adalah metode diskusi yang inovatif. Word Cafe menjadi pilihan metode diskusi, Peserta dibagi menjadi enam kelompok dengan nama-nama kreatif seperti Kafe Koma, Kafe Jeka, Kafe Garam, Kafe JB, Kafe Jeka, Kafe Lisa.
Setiap kelompok tidak hanya berfokus pada 10 prioritas pembangunan, tetapi juga menciptakan suasana yang akrab dan menyenangkan.
Kelompok Kafe Garam, misalnya, dengan semangat berteriak “Tak Asin Lagi!” menunjukkan bahwa mereka ingin mengangkat potensi garam Jeneponto dengan cara yang segar dan menarik.
Salah satu momen paling mengesankan adalah ketika seorang pelajar, yang menjadi juru bicara kelompok Warung 88, dengan percaya diri menyampaikan ide-ide kreatifnya.
Dia tidak hanya membawa suara anak muda ke dalam perencanaan, tetapi juga menginspirasi peserta lain untuk aktif berpartisipasi.
Melihat generasi muda berani berbicara dan berkontribusi adalah pemandangan yang menggembirakan.
Yel-yel yang dihasilkan oleh masing-masing kelompok menjadi bumbu penyedap dalam diskusi. Peserta tidak hanya berdebat tentang ide-ide pembangunan, tetapi juga saling mendukung dan menghibur satu sama lain.
Momen-momen ini menciptakan rasa kebersamaan yang kuat, seolah-olah kita semua adalah bagian dari satu tujuan yang sama, kemajuan Kabupaten Jeneponto.
Di akhir acara, ketika hasil diskusi dipresentasikan, saya merasa bangga dengan partisipasi aktif semua peserta. Usulan yang muncul sangat berkualitas dan mendalam, mencerminkan harapan dan impian masyarakat Jeneponto.
Kepala Bappeda mengapresiasi semua kontribusi, menegaskan bahwa semua suara dihargai dan menjadi bagian dari proses pembangunan.
Musrenbang kali ini bukan sekadar acara formal, tetapi sebuah perayaan kolaborasi dan kreativitas. Saya percaya, dengan semangat yang ditunjukkan semua peserta, masa depan Kabupaten Jeneponto akan cerah. Sebagai fasilitator, saya merasa terinspirasi dan berharap bahwa setiap ide yang lahir dari diskusi ini dapat menjadi langkah nyata dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Dengan pengalaman ini, saya semakin yakin bahwa kolaborasi dan partisipasi masyarakat, adalah kunci untuk mencapai tujuan bersama.
Mari kita terus bergerak melaju, mengangkat potensi daerah dan menghadirkan Jeneponto Bahagia.

Pegiat di Pattiro Jeka, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan


Leave a Reply