SKUAD Sehat: Dari Posyandu ke Panggung Nasional

Tanggal 23 Oktober 2025 menjadi hari bersejarah bagi Kabupaten Bantaeng. Di panggung megah Penganugerahan IHAI Award ke-VIII di Jakarta yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Dokter Militer bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan didukung oleh TV One, nama Puskesmas Kota Bantaeng bergema dengan penuh kebanggaan. Inovasi andalan mereka, SKUAD SEHAT, dinobatkan sebagai Juara I Nasional kategori Germas, meraih Diamond Award, dan menjadi daerah pertama dari luar Pulau Jawa yang berhasil meraih posisi puncak di ajang bergengsi ini.

Sorak tepuk tangan bergemuruh, namun di balik panggung, hati kami bergetar. Karena di balik trofi gemerlap itu, tersimpan kisah perjuangan panjang yang dimulai dari ruang-ruang sederhana: Posyandu di sudut kampung, tempat para ibu, balita, remaja, dan lansia biasa berkumpul dalam kegiatan bulanan.

Lahir dari Keprihatinan, Tumbuh dari Kepedulian

Inovasi SKUAD SEHAT, singkatan dari Strategi Kolaborasi Edukasi dan Demonstrasi Menuju Masyarakat Sehat, lahir dari keprihatinan mendalam atas rendahnya tingkat kunjungan masyarakat ke Posyandu. Para kader sering kali harus “menjemput bola” dengan melakukan kunjungan rumah agar data pelayanan tetap berjalan. Namun cara ini tak cukup untuk menghidupkan fungsi sejati Posyandu sebagai pusat edukasi dan aksi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) lintas siklus hidup.

Dari situlah, tim UPT Puskesmas Kota Bantaeng berinisiatif melakukan transformasi pendekatan. Mereka tidak ingin Posyandu hanya menjadi tempat timbang balita dan catat buku KIA. Mereka ingin menjadikannya ruang belajar, berkreasi, dan berdaya bersama. Maka lahirlah SKUAD SEHAT, sebuah strategi inovatif yang memadukan edukasi kesehatan dengan demonstrasi praktik langsung yang menarik dan aplikatif.

Edukasi yang Hidup, Aksi yang Menggerakkan

Setiap pelaksanaan SKUAD SEHAT menghadirkan suasana yang berbeda. Tidak ada lagi Posyandu yang kaku dan membosankan. Para petugas Puskesmas bersama kader dan masyarakat berkolaborasi menciptakan sesi interaktif yang membuat warga betah belajar.

Ada demo masak sehat dan hemat berbasis bahan lokal, yang membuat ibu-ibu semakin percaya diri mengolah makanan bergizi dari dapur sendiri. Ada praktek mengelola sampah menjadi eco-enzym, kompos, dan pot tanaman, yang membuat lingkungan lebih bersih sekaligus memberi nilai ekonomi. Ada pula pelatihan make-up dan perawatan diri untuk remaja dan ibu rumah tangga, simulasi mencuci tangan pakai sabun dengan alat bantu visual, aksi membersihkan lingkungan rumah bebas jentik nyamuk, hingga sesi makan bersama dengan menu sehat hasil kegiatan.

Semua dilakukan dengan suasana gembira dan penuh partisipasi. Tidak ada ceramah panjang. Tidak ada jarak antara tenaga kesehatan dan warga. Yang ada adalah tawa, interaksi, dan semangat belajar bersama. Inilah bentuk nyata promotif-preventif berbasis masyarakat yang diimpikan dalam transformasi kesehatan nasional.

Pendekatan edukasi partisipatif dan demonstratif membuat masyarakat lebih antusias datang ke Posyandu. Kehadiran meningkat signifikan, terutama karena kegiatan SKUAD SEHAT dirancang untuk lintas usia: dari balita, remaja, hingga lansia. Inovasi ini tidak hanya menghidupkan kembali fungsi Posyandu, tetapi juga menumbuhkan kebersamaan dan kesadaran kolektif bahwa hidup sehat adalah tanggung jawab bersama.

Perjalanan Menuju Panggung Nasional

Proses pendampingan bukan hanya soal memperbaiki proposal atau memoles presentasi. Lebih dari itu, pendampingan adalah perjalanan untuk menyelami semangat para inovator-memahami apa yang mereka rasakan, tantangan yang mereka hadapi, serta nilai-nilai kemanusiaan yang mereka perjuangkan di lapangan.

Saya menyaksikan sendiri bagaimana mereka berdiskusi hingga larut malam, memikirkan cara terbaik menyampaikan kisah mereka kepada dewan juri, bagaimana mereka berlatih berbicara dengan percaya diri meski tanpa pengalaman tampil di panggung nasional.

Ketika dinyatakan lolos ke tahap final nasional, semangat tim semakin membara. Bupati Bantaeng, Ketua TP PKK, Tim Dinas Kesehatan serta sejumlah stakeholder ikut hadir memberikan dukungan langsung saat sesi Presentasi dan Wawancara. Mereka bukan sekadar tamu kehormatan, tetapi bagian dari keluarga besar yang berjuang bersama.

Dalam momen final presentasi di hadapan dewan juri nasional, inovator tampil percaya diri membaca cerita perubahan, bukan teori tapi praktik perubahan sosial yang mereka jalankan setiap hari. Bupati Bantaeng memberikan semangat kepada tim dan jaminan keberlanjutan, Ketua PKK Bantaeng berbagi pandangan tentang pentingnya gerakan keluarga sehat, dan Kepala Dinas Kesehatan memperkuat dengan cerita dan bukti lapangan. Inilah kolaborasi yang menjadi kekuatan utama Bantaeng selama ini, pemerintah, masyarakat, dan berbagai sektor berjalan beriringan, saling menguatkan, saling percaya.

Kemudian, ketika para juara diumumkan, dan nama SKUAD SEHAT Puskesmas Kota Bantaeng disebut sebagai Juara I, seluruh Tim Inovasi SKUAD SEHAT merasakan gemuruh kegembiraan yang tak terkira. Tangis haru, pelukan, dan doa syukur pun pecah. Bukan semata karena trofi Diamond Award yang mereka akan bawa pulang, tapi karena perjuangan panjang dari posyandu sederhana kini mendapatkan pengakuan nasional.

Lebih dari Sekadar Inovasi

Bagi saya pribadi, mendampingi SKUAD SEHAT adalah pengalaman yang sangat berharga. Sebelumnya, saya pernah mengikuti ajang inovasi nasional seperti Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) oleh KemenPAN-RB dan Innovative Government Award (IGA) oleh Kemendagri. Namun kali ini terasa berbeda-karena ini adalah pertama kalinya saya mendampingi inovasi di IHAI Award dan langsung meraih Juara I Nasional.

Ketika saya menatap trofi Diamond Award itu di atas panggung, hati saya bergetar. Saya teringat wajah-wajah para kader posyandu, bidan, dokter, dan masyarakat yang dengan sabar menanamkan semangat hidup sehat di tengah tantangan. Mereka adalah pahlawan di balik cahaya yang hari itu menyinari nama Bantaeng di Jakarta.

Kemenangan ini mengajarkan bahwa kekuatan inovasi bukan pada seberapa besar anggaran atau canggihnya teknologi, melainkan pada ketulusan pelayanan dan kreativitas dalam menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat. SKUAD SEHAT membuktikan bahwa inovasi tidak harus lahir dari kota besar seperti Jakarta. Ia bisa tumbuh dari posyandu kecil di sudut kota Bantaeng, selama ada komitmen, kolaborasi, dan keberanian untuk berubah.

Kemenangan adalah Tanggungjawab

Kini, setelah kemenangan itu, tanggung jawab kami justru semakin besar: bagaimana menjaga nyala inovasi ini tetap hidup, berkelanjutan, dan menular ke tempat lain. SKUAD SEHAT telah membuktikan bahwa Posyandu bisa menjadi ruang yang hidup dan menyenangkan, tempat masyarakat belajar, berbagi, dan bertumbuh bersama.

Kemenangan di IHAI Award 2025 bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari babak baru inovasi kesehatan berbasis masyarakat di Bantaeng. Dari Posyandu ke panggung nasional, dari kegiatan sederhana ke penghargaan bergengsi, SKUAD SEHAT telah mengajarkan kepada kita satu hal penting: bahwa perubahan besar sering kali berawal dari langkah kecil yang dilakukan dengan hati.

Dan bagi saya pribadi, pengalaman ini bukan sekadar kisah pendampingan, melainkan sebuah perjalanan spiritual dalam dunia inovasi pelayanan publik-bahwa setiap langkah kecil menuju kebaikan, jika dilakukan dengan sepenuh hati, akan selalu menemukan jalannya.



Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *