Healing

Melengkapi tidak harus mewah. Sebuah keistimewaan, justru kehadiranmu di tengah peran kita masing-masing. Meski kau tidak pernah tahu bagaimana reaksi diksi, dan ini bukan gimik! Saat setelah hujan reda kau mengejawantahkan janji itu. 

Pertautan kita sama, tapi beda menginterupsi kondisi. Saya terlalu larut, sementara di terminologimu ada bangunan jiwa kau persiapkan, dan kau papah jauh sebelum mereka mengeluhkan apa yang pernah kau jalani.  

Dengan healing, kita bertaut tanpa harus kau tahu. Cukup saya yang mengamini. Atau merasakan yang kau tidak pernah mau tahu. Icha mencoba mempertemukan pada healing di tengah musim penghujung tahun.  Ya, Desember penuh gurah dan gairah.  

Kau tahu arti healing yang sebenarnya? Naura menatapku, saya tidak mampu untuk hal itu. Lalu mengalihkan perbincangan saya di cafe dan resto itu. Tentang bagaimana bisa membangun mimpi untuk berinvestasi bekerjasama dengannya. Hanya saja mimpi saya terlalu  jauh membumbung. Namun, responnya cukup membuatku tidak tegang seperti sebelumnya.  

Naura dengan wanginya, membuat saya pangling.  Kecantikannya masih seperti dulu. Sejak pertama mengenalnya saat usia masih sepucuk, namun tumbuh pucuk-pucuk cinta yang bersemi sejak itu hingga sekarang.  

Healing yang mendermakanku sore ini, dari sekian ruwetnya pikiran, beberapa dinamika seminggu, hingga pada hal sepele membuat semua jadi buyar. Dan healing kali ini, Naura menghapus jejak kesemuanya. Menjadi kelopak-kelopak mawar meski telah merelakan dan tertukar. Hem

Uraian di atas hanya pembuka saja. Pembaca jangan terkecoh, lalu menginterpretasi hanya pada kisah romantika. Tapi kita simak bagaimana healing itu sangat berbeda dengan arti healing dalam bahasa gaul.  

Saya kemudian mulai memburu makna, serta penerapan yang sebagaimana tertuang pada  penjelasan di sebuah laman. Di mana healing merupakan kata dalam bahasa Inggris yang mempunyai arti terapi. Kata “terapi” sendiri dalam KBBI mempunyai makna usaha memulihkan kesehatan orang yang sakit atau mengobati penyakit. 

Tapi, apa itu healing yang kerap digunakan dalam konteks percakapan di kalangan Gen Z dan Milenial saat ini?

Di masa kini, istilah ini memiliki makna yang lebih luas, bukan sekadar memulihkan luka, rekreasi/refreshing atau  yang tampak secara fisik, tapi di dalamnya juga termasuk perawatan paliatif, yang bertujuan untuk meringankan gejala dan kekhawatiran yang menyebabkan penderitaan serius terkait kesehatan.

Dalam konteks kekinian, istilah healing lebih merujuk untuk menyembuhkan gejala psikologis yang meliputi kecemasan, depresi/gejala depresi (seperti suasana hati yang buruk, sedih), gugup, dan khawatir. Maka butuh healing untuk mengurainya menjadi pecahan-pecahan yang mendeskripsikan, menerima, merasakan suasana jiwa, pikiran.  

Dia bagai menyulam, menetralkan di mana healing di masa kini lebih banyak ditujukan sebagai proses untuk menyembuhkan mental dan membuat diri sendiri merasa nyaman dan tenang.

Selain healing, ada istilah self healing. Apa itu self healing? Jika dilihat dari makna kata per kata, self healing adalah proses menyembuhkan diri sendiri.

Dilansir Barkeley Well Being Institute, self healing adalah sebuah proses untuk memulihkan diri dari penyakit. Penyakit  yang dimaksud tidak hanya penyakit fisik saja tapi juga penyakit emosi.

Maka  saya tidak tergoda menggunakan kata healing tanpa harus tahu asal-usul kata itu tercipta.  Atau karena sebagian di antara kita sudah masuk sindrom istilah baru lagi bernama “FOMO” selalu ingin update, merasa gelisah tanpa harus melengkapi harinya dengan selalu ingin tampil dan selalu terdepan paling tahu! 

Saya kira cukup kuat beberapa pengertian dari istilah populer “healing” di atas. Agar juga saya tidak asal latah menggunakan istilah itu. Setelah penelusuran akhirnya merasakan lega, sama leganya saya dengan cekatan kusambut ajakan karib Icha siang tadi,  untuk memenuhi tawaran seorang Naura yang tetiba ingin ngumpul hari itu. Tanpa basa-basi. Begitu terkejutnya saya, bercampur aduk grasak-grusuk, sampai bingung pakaian mana, apatahlagi ada Naura berkenan menjemput saya di rumah. 

Namun gelisah itu membuatku kembali terjatuh di nuansa kerisauan yang tidak jelas selama ini. Sepertinya tertunda lagi. Hujan yang mulai kuyup. Padahal telah kusiapkan beberapa hal. Di antaranya mental, rasa, dan kecenderunganku yang suka menjadi pengecut di depan Naura.  

Akhirnya matahari mengintip kita, walau hanya sekejap berdua, melengkapi rusukku seberapa menit saja. Itu cukup melengkapi kebahagiaan, kepengecutan. Hingga tiada bisa terucap. Hanya bisa mengingkari. Lalu menuliskannya sebagai pemberani di atas kertas saja. 

Terhitung tiga kali pindah tempat. Hingga ke sebuah ruangan di meja panjang. Sambil memetik gitar, dan satu lirik mewakili risau yang kacau. Namun bagai tertelungkup di hadapanmu. Ah. Bukankah hari ini healing yang mengasyikkan? Sewindu seakan melepas healing penuh khidmat kali ini.

Seketika saya terdiam seberapa menit. Halusinasikah ini? Mimpi? Atau saya terlalu terbang melayang tanpa sayap-sayap?  Ini healing? Tetiba Vi hadir mengingatkan. Dia telah di  hadapanmu. Meski kau harus sadar  bahwa healing bukan hanya membantu luka lama sembuh! Tapi menjadi terapi pada kekuatan pikiran, rasa, yang meski tidak harus kau paksakan Naura untuk mengerti! 

Pikiran saya mengawang terus. Percakapan mulai saya bangun, berusaha mengimbangi saja. Tentang rencana, politik, hingga kamu kehidupan yang Naura masih tertutup tentang hal-hal di mana orang biasa menggunjingkan. Tapi Naura masih seperti yang dulu. Jarang bicara. Hanya seadanya. Tapi matanya mengisyaratkan seribu pesona, begitu banyak pesan hendak tertuang. Namun, masih menempatkan adaptasi secara naluri, apa adanya, tapi sesuatu terjadi, tersimpan rapi. 

Vi menemuiku kembali.  Melisankanku sesuatu. Agar tidak gegabah bereaksi, bertindak membuat Naura merasa risih. Kau tahu dia dalam isyarat dan syarat. Kau gunakan healing kali ini dengan sebisa mungkin membuatnya merasa nyaman.  Jangan terlalu berlapang dada menerima segala konsekuensinya. Namun, buat dia menyimpan memori, kenangan  healing-mu hari ini. Dengan cara yang tidak ditemukan di-healing seperti biasa  dan orang lain.  

Belum saatnya! Vi melanjutkan. Biarkan kau tunda segala asa, serta beberapa kejujuran yang kau pelihara. Lalu di hadapannya kau berbohong. Agar semua mengalir dan menantikan healing selanjutnya. Itu jauh lebih membuatmu bahagia kan? Saya bagai terciduk, dan tidak harus menafikan alasan Vi mengingatkanku setiap saat. Sebab ini cukup sensitif. 

Vi dan saya sama tahu semuanya, hanya sebatas membuatku merasakan kesenangan yang sekian lama menantikan momen dan healing berdua Naura. Walau jaraknya sekian ratus, atau sampai pada satu kilometer saja dengan sepeda motor lajunya saya pelankan menjadi 40 kilometer perjam. Sambil ngobrol sebatas saja dan angin menyambar-nyambar gaunnya.  Itu healing paling indah bagi saya. Vi terkekeh, tampak matanya yang indah mulai berurai air. Saya menyambutnya dan menertawakan diri sendiri. Itu juga healing yang mewah, tanpa harus memaksakan seperti yang lain healing-nya jauh, tapi sumbu penyembuhannya pendek. Hehehe. 

Pulanglah. Segeralah beranjak. Sebab rindu itu terlarang sambil mengalungkan syairnya dengan petikan gitar di hadapannya. Sesekali mencuri sambil meliriknya. Naura ikut bersenandung. Saya tidak harus gegabah seperti kata Vi selalu mengingatkan, agar tidak berlebihan. Cukup healing berkualitas hari ini sampai matahari terbenam, meski tidak membuatmu tenggelam larut dan karam.

Sumber gambar: Dokumentasi pribadi


Comments

4 responses to “Healing”

    1. Dion Syaif Saen Avatar
      Dion Syaif Saen

      Hemm.

  1. Masyaallah, sungguh luar biasa ,sampai sy ambil posisi ternyaman membacax.
    Cukup terkesima menelaah tulisan ini🤭
    sampai jumpa healing berikutx🥰

    1. Dion Syaif Saen Avatar
      Dion Syaif Saen

      Ajaklah kembali pada healing yang sederhana tetapi istimewa bagi saya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *