Tim Sukses dan Dinamikanya

“Tidak ada orang yang bisa sukses sendiri.” Kalimat ini adalah kalimat yang berlaku untuk siapa saja yang ingin meraih kesuksesan di bidang apa pun. Coba dicek, adakah orang yang bisa meraih kesuksesan tanpa melibatkan pihak lain?

Tidak usah terlalu jauh, jangankan untuk sukses, untuk hidup saja butuh pihak lain. Makan minum yang kita konsumsi setiap hari, bahan-bahannya, melibatkan orang lain. Pakaian yang kita kenakan di tubuh adalah produk pihak lain. Tempat tinggal yang kita tempati, melibatkan tukang, buruh bangunan, depelover, dll.

Karenanya, jika ada orang yang mengatakan bahwa kesuksesannya adalah buah tangannya sendiri, atas jerih payahnya sendiri, itu merupakan kecongkakan, keangkuhan, kesomboongan yang nyata. Toh, untuk bisa hidup saja, butuh pihak lain, apalagi untuk sukses.

Tak terkecuali, dalam politik pun demikian. Seseorang yang hendak menjadi pemimpin, pasti membutuhkan pihak lain. Salah satunya adalah apa yang disebut dengan Tim Sukses.

Dalam istilah lain, Tim Sukses ini juga biasa disebut dengan Tim Pemenangan atau Tim Relawan (walaupun istilah relawan ini masih ambigu, karena banyak juga yang berbayar). Ataupun istilah lain, yang tugas utamanya adalah mengantarkan sang kandidat untuk meraih kemenangan.

Secara umum, Tim Sukses yang dimiliki oleh kandidat, terdiri dari dua kelompok. Kelompok pertama, tim yang bergerak di “belakang meja”. Dan kelompok kedua, tim yang bergerak di “depan meja”.

Tim sukses yang bergerak di belakang meja, sebuah tim yang ditugaskan untuk melakukan kerja-kerja “langit”. Ia bertugas untuk mengumpulkan, mengelola, dan menganalis data, untuk kemudian memberikan bimbingan dan arahan kepada tim sukses dan/atau kepada sang kandidat sendiri, buat bergerak di ranah “bumi”. Tim sukses yang bergerak di ranah “langit” ini, biasa dikenal dengan istilah konsultan politik.

Sementara Tim Sukses yang bergerak di “depan meja” adalah Tim Sukses yang ditugaskan untuk melakukan kerja-kerja “bumi”. Tim ini berada di lapangan. Ia menyasar pemilih untuk melakukan ajakan, bujukan dan pengaruh. Tim ini bertugas melakukan mobilisasi massa ketika saatnya dibutuhkan. Tim inilah yang melakukan “branding”, baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Kerja-kerjanya lebih bersifat praktis dan menjadi garda terdepan dalam mempromosikan kandidatnya.

Orang-orang yang terlibat dalam tim sukses ini kemudian terbagi dalam beberapa karakter. Minimal ada tiga karakter yang melekat pada diri seorang tim sukses.

Pertama, tim sukses yang saya istilahkan dengan istilah eksploiter. Yaitu, tim sukses yang dalam awal geraknya, hanya menjadikan sang kandidat sebagai alat saja. Alat bagi dirinya untuk memperkaya diri sendiri. Bahwa jika kemudian sang kandidatnya menang, itu urusan belakang. Itu urusan kedua. Urusan pertama baginya adalah bagaimana ia berhasil memanfaatkan kepemilikan materi dari sang kandidat, untuk kepentingan dirinya sendiri. Baginya, pilihan menjadi tim sukses itu adalah sebuah profesi.

Tujuan utama dari tim sukses yang berkarakter seperti ini adalah mencari keuntungan diri sendiri, yang sumbernya berasal dari kehadiran sang kandidat. Pada umumnya, tim inilah yang biasa melakukan jual beli suara. Ia memperhadapkan beberapa data kepada sang kandidat, meyakinkannya, lalu berharap ada imbalan materi dari sang kandidat. Imbalan itu kemudian, masuk di kantong sendiri. Tujuanya tercapai. Tim yang berkarakter seperti inilah yang biasa “memeras dan menguras” isi kantong sang kandidat. Sayang, itu tak disadari oleh sang kandidat sendiri.

Kedua, Tim Sukses yang saya istilahkan dengan istilah selfless. Yaitu, Tim Sukses yang melakukan gerak pemenangan bagi sang kandidat, tetapi berharap balasan dari sang kandidat di kemudian hari. Tim Sukses yang berkarakter seperti ini, awalnya rela mengorbankan terlebih dahulu jasa atau logistik yang ada padanya, bisa dalam bentuk uang, barang atau dalam bentuk jasa/materi lainnya untuk kepentingan sang kandidat.

Tujuan utama Tim Sukses yang tergabung dalam karakter ini, memang bertujuan agar sang kandidat meraih kemenangan. Sang kandidat dapat melangalahkan rivalnya dan menduduki kursi kekuasaan. Namun, ketika sang kandidat meraih kemenangan, berhasil meraih pencapaiannya, maka apa yang telah dikorbankan dan diberikan oleh tim sukses ini, saatnya untuk balas jasa. Bahkan bukan hanya sekedar balas jasa, tetapi juga balas barang yang banyaknya bisa berkali-kali lebih banyak dari apa yang telah dikorbankan.

Ketiga, Tim Sukses yang saya istilahkan dengan istilah altruist. Yaitu, Tim Sukses yang melakukan pergerakan demi pemenangan sang kandidat atas dasar kecintaan. Ia bergerak dari hati. Bahkan, karena kecintaannya kepada sang kandidat, ia mengorbankan jasa dan logistik yang ia miliki. Ia melakukan pengaruh dan mempromosikan kandidatnya kepada pemilih dengan sukarela. Inilah aslinya relawan. Biaya operasional yang ia gunakan, dianggapnya sebagai sumbangan dan pemberian kepada sang kandidat, sebagai bentuk kecintaannya.

Tujuan utama pergerakannya, agar kandidat yang dicintainya meraih kemenangan. Jika pun kemudian, ketika sang kandidat berhasil meraih kursi kemenangan, lalu sang kandidat membalas jasa dan materi dari apa yang telah ia korbankan, ia tidak memikirkannya. Itu hanya “bonus” baginya. Bukan menjadi niat awal geraknya. Intinya, bagi dia kandidatnya meraih kemenangan. Dan itu sudah cukup baginya. Sudah menjadi kebanggaan tersendiri buatnya sebagai bentuk kecintannya kepada sang kandidatnya.

Dari tiga karakter Tim Sukses di atas, karakter pertama dan kedua menggambarkan bahwa motif awal bergeraknya adalah karena uang/materi atau hal yang bersifat “kebendaan”. Baik jangka pendek yang sifatnya sesaat, maupun jangka panjang. Sementara karakter ketiga, menggambarkan bahwa motif awal bergeraknya bersifat immaterial, non “kebendaan” dan atas dasar kecintaan.

Mungkin saja, pada prakteknya di lapangnan, karakter seorang Tim Sukses, bisa lebih dari tiga yang disebutkan di atas. Dan, tiga karakter di atas, atau selebihnya, bisa melanda siapa saja.

Jika Anda seorang Tim Sukses, termasuk di kategori manakah Anda?

Kredit gambar: Kompas.id


Comments

One response to “Tim Sukses dan Dinamikanya”

  1. M. Mabrur HM B Avatar
    M. Mabrur HM B

    Kalau pikiran saya karakter yang pertama bukan tim sukses ( tim MENSUKSESKAN ) tapi lebih kearah tim MENYUSAHKAN, berkedok tim SUKSES..
    dan itu banyak terjadi baik PEMILU, PILKADES, PILKADA, dll
    Mereka menjadikan momen itu untuk meraih sebanyak mungkin keuntungan materi dan masa bodoh dengan Calonnya menang atau tidak…
    Dan bahkan memanfaatkan beberapa calon untuk mendapatkan keuntungan sebanyak banyak ..MIRIS..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *