Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, masih ada sudut-sudut kecil di desa yang berusaha menjaga tradisi dan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan. Salah satunya adalah “Serambi Baca Tau Macca”, satu perpustakaan yang terletak di teras rumah kami di Dusun Barabatua, Desa Bontomarannu, Kecamatan Uluere, Bantaeng.
Ruang sederhana ini telah menjadi tempat bagi masyarakat untuk membaca dan mencari pengetahuan baru melalui berbagai buku bacaan yang tersedia. Dalam perjalanan kami mengelola perpustakaan ini, kami telah mengalami banyak rintangan dan tantangan, tetapi semua itu tidak mengurangi semangat kami, untuk menyediakan akses pendidikan bagi masyarakat.
Serambi Baca Tau Macca didirikan pada tahun 2011, satu tahun setelah pernikahan saya dan istri, Anty. Awalnya, tujuan utama kami adalah mengajarkan baca tulis Al-Qur’an kepada anak-anak di sekitar. Kami percaya bahwa pendidikan agama adalah fondasi yang penting bagi generasi muda.
Selama periode ini, kami berfokus pada pengajaran dasar dan memberikan pemahaman yang baik tentang nilai-nilai kehidupan dalam Islam. Namun, seiring berjalannya waktu, kami menyadari bahwa kebutuhan masyarakat akan akses informasi dan pengetahuan jauh lebih besar.
Pada tahun 2016-2017, dengan dukungan dari berbagai donatur, termasuk Boetta Ilmoe-Rumah Pengetahuan, Serambi Baca Tau Macca mulai berkembang menjadi sebuah perpustakaan. Kami mulai mengumpulkan berbagai bahan bacaan, termasuk buku-buku pengetahuan umum, novel, dan karya sastra lainnya.
Koleksi buku kami bertambah, dengan begitu, semakin banyak masyarakat yang bisa memanfaatkan fasilitas ini. Kami merasa senang melihat anak-anak dan remaja dengan semangat belajar yang tinggi, menjelajahi dunia melalui buku-bukuyang kami sediakan.
Serambi Baca Tau Macca merupakan sebuah ruang literasi yang tidak sekadar menghadirkan tempat membaca, tetapi juga menghidupkan semangat berkebudayaan dan nilai-nilai lokal yang luhur. Dalam istilah “serambi”, terkandung makna keterbukaan dan keramahan—sebuah ruang peralihan yang bersifat inklusif, tempat setiap orang disambut untuk belajar dan bertumbuh.
Sementara “baca” adalah simbol tindakan awal menuju kesadaran, pencerahan, dan pembebasan diri melalui ilmu pengetahuan. Keseluruhan nama ini berpuncak pada cita-cita menjadi “Tau Macca”, sebuah konsep dalam budaya Makassar-Bantaeng yang menggambarkan manusia ideal: cerdas, berilmu, bijaksana, dan memegang teguh nilai-nilai etis dalam kehidupan. Maka, Serambi Baca Tau Macca hadir bukan hanya sebagai ruang fisik, tetapi juga sebagai ruang batin dan budaya yang mendorong terciptanya generasi pembelajar yang berpijak pada akar identitas lokal, sekaligus terbuka terhadap cakrawala global.
Keinginan terbesar saya adalah menciptakan sebuah ruang di desa kami yang dapat diakses oleh semua orang, di mana masyarakat dapat menemukan buku-buku berkualitas. Di era kemajuan teknologi yang pesat ini, di mana informasi dapat diakses dengan mudah melalui internet, kami tetap yakin bahwa perpustakaan fisik memiliki peran yang sangat penting. Buku-buku tidak hanya menjadi sumber informasi, tetapi juga dapat memberikan pengalaman yang mendalam dan memicu imajinasi pembacanya.
Meskipun kami menghadapi banyak rintangan, seperti keterbatasan dana dan pengelolaan waktu, kami tidak pernah menyerah. Setiap kali kami melihat anak-anak datang dengan senyum bahagia, seolah merasakan manfaat dari apa yang kami lakukan, semua perjuangan itu terasa terbayar. Kami percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk membuka potensi seseorang dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Untuk memastikan perpustakaan ini tetap berjalan, kami juga mengadakan berbagai kegiatan, seperti Kemah Buku Kebangsaan (KBK) dan kegiatan seni. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya menarik minat masyarakat untuk datang, tetapi juga membangun rasa kebersamaan dan kolaborasi di antara warga dan organisasi lainnya. Kami mengundang para penulis untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan, sehingga masyarakat dapat belajar langsung dari sumbernya.
Keberadaan Serambi Baca Tau Macca bukan hanya sekadar tentang buku, tetapi juga tentang membangun komunitas yang peduli terhadap pendidikan. Kami ingin mendorong masyarakat untuk lebih aktif dalam mencari pengetahuan dan tidak hanya bergantung pada teknologi. Kami ingin menumbuhkan rasa cinta membaca, serta menjadikan perpustakaan ini sebagai tempat yang nyaman dan inspiratif bagi semua kalangan.
Di tengah tantangan yang ada, kami tetap optimis bahwa Serambi Baca Tau Macca akan terus hadir. Kami berharap perpustakaan ini dapat menjadi pionir dalam meningkatkan kualitas pendidikan di desa kami. Dengan kerjasama dari berbagai pihak, kami yakin dapat mewujudkan impian kami untuk menciptakan generasi yang berpengetahuan dan berkarakter.

Takdir Mahmud, lebih akrab disapa Abhy, lahir dari pasangan orangtua Mahmud dan Kumina. Pendiri Serambi Baca Tau Macca, inisiator Kemah Buku Kebangsaan (KBK) dan relawan Boetta Ilmoe-Rumah Pengetahuan Bantaeng.
Email: takdir@pplhpuntondo.or.id
Leave a Reply