Mati Rasa
Hai Tuan!
Perkenalkan,
Aku adalah apa yang kau sebut rindu di tengah-tengah nafsumu yang datang sewaktu-waktu
Fantasi yang bermain di alam imajinasimu,
ahh entah kau bermain
mempermainkan diri sendiri,
atau mungkin memang niatmu mempermainkanku
Yang aku tahu
Setiap kali hasrat memasungmu
kau sangat menikmati itu
Birahimu menjelma desah-desah menjijikkan namun sangat kita nikmati berdua
hingga puncak gairah dan aww
Keluar,
Kau keluar dari alam bodoh yang melumpuhkan rasio
Kau bungkus kembali senjata dan ide-ide liar yang tadi telah siap bergemuruh di medan tempur bernuansa hijau
1 resah yang telah kalah oleh 9 rasio menarikmu dari kakiku
Keluar kau dari kamarku
Pengecut!
Kutu buku sialan!
Maniak kerja yang menyebalkan!
Pemuja nama baik, dimana imej dan gengsi adalah segalanya
Seolah dunia hanya berputar di sekitarnya saja
Sementara aku? Ha!
Sampai kapan aku harus menikmati hidup yang hanya serupa pajangan?
Datang padaku hanya untuk urusan selangkangan
Hei tuan!
Keluarkan aku dari jeratan yang bertameng ikatan
Aku bukan pelacur yang kau cumbu hanya untuk ngangkang
Sejujurnya aku haus kasih sayang
Ijinkan aku meneguk air di telagamu
Sampai jiwa dan raga kita berdua
Sama-sama mati rasa
4 Agustus 2024
***
Rasa yang Rumit itu Kusebut Rindu
Bagaimana mungkin ada rasa sakit dan senang yang datang bersamaan
Seperti hujan di siang terik
Sakit tapi menggelitik
Pilu dan lelah, tapi senyumku perlahan merekah
Datangnya secara tiba-tiba
Seperti badai di kota yang damai
Gemuruhnya membawa emosi
Emosi yang sulit kumengerti
Aku kesal, tapi rasanya ingin terus kuulangi
Bertemu lagi
Bertemu lagi
Bertemu lagi
Dan bersamamu kembali
Hei,
Bagaimana bisa aku menantang matahari
Sedang aku dipelukmu yang teduh, indah bagai pelangi
Bagaimana bisa aku menangis lagi
Sementara kedua tanganmu, selalu mendekapku lagi dan lagi
Tak perduli seberapa jauh aku berlari
Seberapa sering aku ingin pergi
Kamu selalu menungguku di sini
Di tempat yang tanpa tepi
Ada kau yang mencintaiku tanpa kata tapi
Mengapa bisa Tuhan memberiku kamu dan cintamu yang luar biasa itu
Kesulitan mana yang pernah kupermudah
Hingga jalanku dipertemukan denganmu
Ya, kamu yang kini erat memeluk hatiku
Dan setiap waktu yang kuhabiskan bersamamu
Rasanya seperti ribuan kupu-kupu
Beterbangan memenuhi dadaku
Geli dan ngilu
Tapi aku suka itu,
Ah mungkin ini yang orang sebut rindu
Yah benar, rasa yang rumit itu kusebut rindu
Rindu yang sangat mengganggu
Tapi sekali lagi, aku suka itu
Hei, aku suka kamu
Aku merindukanmu
Iya kamu!
17 Agustus 2024
***
Trianggulasi Cinta
Untuk seseorang yang selalu kusapa sayang
Apa kabarmu?
Kau baik-baik saja kan?
Kau sehat dan bahagia kan?
Aku harap begitu, semoga selalu begitu
Karena aku tidak mau, hancurku jadi sia-sia
Hei, kau seseorang yang sering kusebut beruang
Kau yang nampak seperti preman
Perompak tak beriman
Namun, itu hanya kostum yang kau gunakan
Kamu seorang pemilik hati yang lembut dan menawan
Ya, nun jauh di singgasana di balik awan
Di mana kamu, sering tertawa dan menangis pelan-pelan
Di situ, ada hatiku tertawan
Aku tidak dapat pergi,
Tapi juga tidak bisa menetap
Aku terombang-ambing kekalutan
Dan kau hanya bisa berdiri menyaksikan
Kita berdua sama-sama tersakiti
Dirajang oleh keadaan
Ya, kau, satu-satunya yang masih selalu hadir dalam ingatan
Rasa yang ada tak pernah berkurang apalagi bersisa
Semakin hari, cinta itu semakin membara
Hanya saja, sesuatu menempatkanku menjadi pembawa luka untukmu yang kucinta
Kita adalah dua rasa yang tak bisa menyata
Sebuah dimensi memisahkan kita
Aku melihatmu menangis,
Begitu pun kau, melihatku merintih dan terus meronta
sesak
Sayang,
Mari hancur bersama untuk sementara
Biarkan siksa ini menyisakan begitu banyak luka
Kau meraung melihatku melepuh bersama waktu perlahan-lahan
Dan tatapku semakin buram, melihat kau antara ada dan tiada, diam-diam menghilang
Sakit, perih, hancur yang luar biasa
Mari kita jalani semua
Agar di saat yang tepat, kita terlahir kembali untuk bersama
Tunggulah aku di sana,
Di singgasana yang tak lagi ada ego pemisah.
Selamat tinggal sayang,
Sampai jumpa di trianggulasi cinta kita.
11 Agustus 2024

Penyuka sepi yang mudah jatuh cinta pada aksara yang indah.
Leave a Reply