Pikiran

Sebenarnya, tidak ada baik-buruk itu. Tetapi berpikir menjadikannya ada. Baik dan buruk ada dalam pikiran manusia. Pola pikir dan sikap mental itulah yang menentukan bagaimana manusia menafsirkan dan merespons situasi.

Berpikir adalah hal mendasar dalam hidup manusia. Hampir semua aspek kehidupan, berpikir itu diperlukan. Misalnya, dalam memilih, merumuskan, mengambil keputusan, ataupun mencari dasar terbaik dari berbagai kemungkinan-kemungkinan hidup.

John Milton mengatakan, “Pikiran bisa membuat surga terasa seperti neraka, dan neraka terasa seperti surge.” Pikiran bisa membebaskan dari gelisah, kesedihan, jeratan hawa nafsu, rasa takut, dan ego. Pikiran sekaligus bisa memenjarakan tanpa pengampunan.

Sepanjang sejarah, para pemikir telah menyadari, bahwa pikiranlah yang membentuk dunia. Pikiran yang menciptakan warna dan bentuk. Pikiran juga yang mengenali dan membedakan ilusi dan kenyataan. Dengan pikiran, manusia dikategori sebagai makhluk yang sangat kompleks.

Secara filosofi, beberapa fungsi pikiran manusia, yaitu kelima panca inderanya yang bertugas mengelola informasi. Panca indera terhubung langsung dengan pikiran, sehingga objek yang berelasi dengan panca indera dapat diproses langsung oleh pikiran.

Fungsi pikiran berikutnya, yaitu menciptakan konsep, mengkritisi, melakukan penilaian, merefleksi, dan menampung informasi yang ada. Yang terakhir, berkenaan dengan pikiran adalah kesadaran metafisik, yang sebenarnya tidak tersentuh secara langsung oleh ingatan dan akal budi.

Lalu, bagaimana filsafat melihat pikiran? Apakah keduanya punya keterkaitan? Tentu saja sangat berkaitan. Dalam pemaknaan tradisionalnya, filsafat dikategori ibu dari semua ilmu pengetahuan.

Fahruddin Faiz dalam bukunya, Sebelum Filsafat, memaknai filsafat sebagai aktivitas berpikir yang menuntut kejernihan, kedalaman dan keluasan. Filsafat adalah cara kerja akal untuk memahami realitas secara sistematis, kritis, dan komprehensif.

Pada akhirnya, filsafat menghasilkan tidak hanya pengetahuan tetapi juga kebijaksanaan. Peradaban yang menjunjung pengetahuan dan kebijaksanaan adalah peradaban yang jauh dari kebodohan, diskriminasi, kekerasan dan kemiskinan.

Filsafat sebagai kebijaksanaan juga erat kaitannya dengan kesadaran sosial. Masyarakat yang bijaksana, mampu memahami keadaan sosial secara keseluruhan dan melakukan apa yang diperlukan, untuk mengubah masyarakat menjadi lebih baik.

Namun, apakah filsafat sudah cukup sebagai solusi? Apakah berpikir mampu memberikan pembebasan total? Tentu saja tidak, pikiran pada batas tertentu, sangat membantu  dalam membebaskan seseorang dari berbagai belenggu kehidupan.

Akan tetapi, berhenti di pikiran, orang cenderung terjebak berpikir berlebihan dan menganalisis secara berlebihan. Akibatnya, melimpahkan semuanya pada pikiran bisa berujung derita dan depresi berkepanjangan. Pembebasan total hanya bisa diraih dengan melampaui pikiran.

Melampaui pikiran adalah menyentuh kesadaran metafisik. Kesadaran ini menitikberatkan pada pengamatan mendalam atas semua yang terjadi. Pengamatan yang dilakukan terbebas dari aktivitas ingatan dan penilaian.

Pada ujungnya, pengamatan ini membuka penglihatan pada dunia sebagaimana adanya. Perlu diketahui, bahwa segala bentuk pemikiran berakar pada ego dan ego adalah ilusi. Dengan kata lain, ego merupakan ibu dari segala keinginan.

Pada praktiknya, egois itu berbahaya dan beracun. Tidak ada kepedulian pada siapa pun selain diri sendiri. Tidak ada rasa tanggung jawab, tetapi merasa punya hak atas segalanya. Juga sering berpikir bahwa dirinya merupakan korban dan itu bukan kesalahannya.

Mengenai ego, banyak penelitian ilmiah yang menyimpulkan, bahwa ego sebenarnya hanyalah bayangan dari kebiasaan kita. Itu bukan kenyataan. Dengan melampaui pikiran dan menyadari ketiadaan ego, sebenarnya memungkinkan untuk orang berpikir lebih jernih, kritis, sistematis dan jauh dari berpikir atau menganalisis berlebihan.  Juga pembebasan total bisa diraih. Pembebasan, di mana kebodohan, diskriminasi, kekerasan, kemiskinan, dan penderitaan batin dihindarkan.

Kredit gambar: Merdeka.com


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *