Kesehatan Holistik

Istilah kesehatan holistik mungkin masih sangat jarang kita dengar. Banyak orang kemudian menjadi penasaran dengan kesehatan holistik. Berikut ini, beberapa hal yang berhubungan dengan kesehatan holistik. Dari segi pengertian, terma holistik berasal dari kata holos (Yunani) yang berarti utuh dan menyeluruh. Holistik juga berasal dari kata whole (Inggris) yang berarti utuh dan keseluruhan. Sehingga kesehatan holistik adalah cara pandang dan penanganan dalam hal pencegahan, pengobatan, dan perawatan kesehatan manusia secara utuh, menyeluruh, dan keseluruhan.

Kesehatan holistik pada pengaplikasiannya menganut prinsip dasar: ilahiah, ilmiah, dan alamiah. Ilahiah karena meyakini sumber kesembuhan adalah dari Allah Swt. Kesembuhan adalah menjadi wilayahnya Allah Swt. Satu- satunya tempat mengharapkan kesembuhan hanyalah kepada Allah Swt, seperti dalam Al-Quran surah Asy Syu’ara: 80, artinya, “Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan.”

Ilmiah karena melalui riset/penelitian, untuk mengambil kesimpulan dalam hal diagnosa dan penanganan dalam mengatasi sebuah gangguan/penyakit.

Alamiah karena mengacu kepada sesuatu yang bersumber dari alam, baik herbal maupun nutrisi. Juga mengacu kepada kemampuan tubuh untuk memaksimalkan sistem alaminya sendiri dalam mengatasi gangguan atau penyakit yang diderita oleh manusia. Sesungguhnya, tubuh kita sangat cerdas menyelesaikan gangguan yang sedang dialami. Begitupun penyakit yang diderita, sebetulnya adalah pesan cinta dari tubuh.

Kesehatan holistik itu meliputi empat dimensi, yakni spiritual, yaitu keterhubungan dengan sesuatu yang suci (Allah Swt); soul, yaitu dimensi emosi, perasaan, atau jiwa; mind yang terkait dengan pikiran; dan body yang terhubung dengan dimensi fisik atau jasad tubuh kasar. Jadi, penanganan kesehatan holistik tidak fokus pada fisik semata, melainkan juga pada aspek spiritual, pikiran dan emosi (perasaan)

Mempelajari dan mengamalkan ilmu kesehatan holistik akan membuat kita menjadi lebih tenang, nyaman, bahagia, dan sembuh dari berbagai macam gangguan atau penyakit: sehat. Bonus tertingginya adalah semakin dekat dengan Allah Swt.

Berbeda dengan sistem kesehatan lainnya, seperti medis yang selalu mengacu kepada gejala yang dirasakan (symptomic therapy), sistem kesehatan holistik justru mengacu kepada akar masalah penyebab gejala atau gangguan dari sebuah penyakit. Ibarat pohon sebuah penyakit, selama ini kita hanya selalu berusaha memangkas dahan dan rantingnya, sehingga beberapa saat kemudian akan muncul kembali tunas atau ranting baru. Misalnya, sekadar menghilangkan nyeri, menurunkan angka-angka dan semacamnya, sehingga sangat jarang sampai di titik kesembuhan.

Sementara kesehatan holistik, selalu mengacu kepada akarnya, sehingga setelah akar teratasi, maka pohon penyakitnya akan tumbang dan mati, sehingga tidak akan memungkinkan lagi tumbuhnya cabang, dahan ataupun ranting yang baru.

Contoh kasus: beberapa orang yang mengalami sakit kepala, jikalau penanganannya pada fisik, maka semuanya akan diberikan Bodrex.

Pertanyaannya adalah betulkah organ kepala yang sakit? Atau kepala hanya merasakan akibat dari sebuah sebab yang lain? Betulkah mereka sakit kepala dengan penyebab yang sama? Atau justru antara satu dengan yang lainnya berbeda penyebab sakit kepalanya?

Bisa jadi si A karena kurang tidur, si B karena ada masalah, si C karena pernah terbentur, dan si D karena belum makan, serta si E karena belum ngopi, atau si F yang menghadapi tanggal tua.

Ilmu kesehatan holistik sebetulnya bukan sistem penanganan kesehatan yang baru. Berdasarkan sejarah, justru kesehatan holistik muncul lebih awal dibandingkan dengan sistem pengobatan medis modern. Kesehatan holistik dulunya dikenal dengan istilah naturapathy, sementara medis moderen yang datangnya belakangan disebut dengan allopathy.

Bahkan, ada riwayat yang mengatakan bahwa para filsuf seperti Socrates, Plato sampai Ibnu Sina, menganut sistem kesehatan holistik. Saya sebagai praktisi kesehatan holistik sangat berharap, bahwa keberadaan sistem kesehatan holistik akan menjadi jawaban sekaligus solusi atas permasalahan kesehatan manusia moderen dewasa ini, yang dipenuhi ,dengan kepasrahan (bukan berserah diri) dan keputusasaan, serta tak punya harapan lagi untuk sembuh dan sehat akibat vonis, “Minum obat seumur hidup, tidak ada lagi obatnya dan tidak lagi bisa sembuh.”


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *